Payung hitam yang menjadi saksi
Aetiap hari diriku menanti
Tak peduli hujan turun
Petir menghalangi ku tetap bertahan
Walau air hujan membasahi badan
Tapi kini setelah engkau kembali
Sikap sungguh menyakitkan hati
Mengapa baru sekarang
Aku kau banding bandingkan
Dengan wanita yang baru
Kau cinta kejam
Sungguh begitu mudahnya
Engkau putuskan cinta
Hanya dengan satu kata
Kata maaf saja
Walaupun cuma dua gram
Cincin yang engkau ikatkan
Tapi nantinya diriku
Akan jadi hinaan
Akan jadi cemoohan ocehan orang
Apakah setiap wanita lahir ke dunia
Hanya untuk dijadikan bahan perbandingan
*
Lirik Lagu Ancur
Iwan Fals
Namamu selalu kubisiki
Dalam tidurku dalam mimpiku
Setiap malam
Hangat tubuhmu melekat di kulitku
Beribu peluk beribu cium
Kita lalui
Tapi kau kabur
Dengan duda anak tiga
Pilihan ibumu
Hatiku hancur
Berserakan berhamburan
Kayak jeroannya binatang
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Kau memang setan alas
Nggak punya perasaan
ANCUUU UUUR
Doaku di akad nikahmu
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Tapi kau kabur
Dengan duda anak tiga
Pilihan ibumu
Hatiku hancur
Berserakan berhamburan
Kayak jeroannya binatang
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Kau memang “syaiton” alas
Ndak punya perasaan
ANCUUU UUUR
Doaku di akad nikahmu
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Heh heh heh heh heh
Kaupercikkan ludah bila ‘ku menyapa
Begitu tega kaupatahkan hatiku
Begitu tega kauhinakan diriku
‘Ku tahu diriku memang tak berharga
Tetapi janganlah kaupercikkan ludah
Anjing lebih mulia dalam pandanganmu
Hingga kauanggap aku sampah yang berbau
Kalau engkau tak sudi jangan begitu caramu
Sungguh penghinaanmu menyakiti hatiku
Cantiknya dirimu memang tak terkata
Indahnya tubuhmu memang tiada tara
Tapi betapa rendah budimu
Tapi betapa buruk benar akhlakmu
Jikalau begitu budi pekertimu
Tiada berarti hai kecantikanmu


